Minggu, 25 Juli 2010

Harimau Merang diburu buat obat

Harimau Merang diburu buat obat

Harimau yang tertangkap ini merupakan individu ketiga yang tertangkap dengan menggunakan listrik di dekat wilayah proyek kita selama proyek MRPP. Sebenarnya para pemburu tersebut bukan untuk tujuan menangkap Harimau tapi menangkap rusa. Individu pertama tertangkap tanggal 07 September 2009 dan individu kedua tertangkap 12 Oktober 2010. Kedua individu tersebut tertangkap di Sungai Tembesu Daro, daerah Merang Kecamatan Bayu Lencir, Kabupaten MUBA, Sumatera Selatan di areal GTZ Merang REDD Pilot Project.

Harimau ketiga yang tertangkap ini (foto terlampir) ditangkap tanggal 11 Juni 2010. Individu yang tertangkap berjenis kelamin jantan yang masih remaja. Panjang diperkirakan antara 1,5-2 M, tertangkap juga dengan alat setrum listrik. Individu ketiga ini tertangkap di Sungai/kanal Buaya Kutung, di dekat perkebunan sawit milik grup PT Indofood.

Seluruh Harimau (individu kesatu sampai ketiga) biasanya tersetrum pada saat malam hari, dan setelah tertangkap pada malam hari individu harimau tersebut dikuliti untuk di bawa di jual ke Karang Agung, Bayung Lencir. Rata-rata Harimau tersebut laku terjual dengan harga Rp 4-5 juta. Di pasar internasional harga bisa ratusan atau ribuan kali lipat.

Seperti telah diketahui umum, seluruh bagian harimau dimanfaatkan oleh penada, cukong, pedagang untuk obat-obat terutama pengobatan tradisional atau oriental.

Laporan Tim MRPP

Angry Elephants Destroyed 5 Ha of Coconut Plantations

Angry Elephants Destroyed 5 Ha of Coconut Plantations

Breaking News!

Once again, another finding. Merang Redd Pilot Project (MRPP) team had received news from our counterpart in Musi Banyuasin District that they found 13 wild elephants around Merang REDD Pilot Project.

Pak Hadi, Kabag Perlindungan Hutan Dishut Muba, (MUBA Forest Protection of MUBA District Forestry Agency) told MRPP and requested for cooperation in handling 13 wild elephants in Karya Mukti Village Jalur P1-P10, Kec. Lalan, KPHP Lalan area, Bayu Lencir, Musi Banyuasin.

The colony consists of 8 large and 5 small elephants. The elephants had destroyed local agriculture and disturb local community. It is estimated 5 hectare of coconut trees destroyed by the elephants.

The elephants have arrived in Karya Mukti Village since 6 July 2010. They are still around the area. The community believed they are from Sembilang National Park.

Dinas Kehutanan Muba will lead a meeting at Sekayu for tackling the cases. The meeting will be held on Wednesday, July 28 2010.

It is expected that BKSDA, MRPP, Zoological Society of London, Harapan Rainforest and others expected to attend the meeting.

MRPP Team