Senin, 08 Juni 2009

Mega Prabowo Pro Lingkungan

Adakah Capres yang pro-lingkungan?

Malinau. Bila kita cek situs resmi dari Capres-capres 2009, hanya Capres-cawapres Mega Prabowo yang mencantumkan agenda konservasi lingkungan. Dan menurut saya wajar kita dukung pasangan Capres-Cawapres ini dengan dalih rencana kedepan mereka memiliki kepemihakan pada lingkungan dan konservasi Indonesia.

Ketika saya mengecek ketiga situs resmi capres-capres, situs Capres no 2, lebih banyak berita-berita dan dukungan-dukungan. Begitu juga situs Capres no. 3, hanya menampilkan berita-berita tok. Tapi situs capres no 1, memuat misi-visi, program-program utama yang dapat kita pakai sebagai tolok ukur untuk menilai kepresiden bila mereka terpilih.

Apalagi dalam hal konservasi, pasangan nomor satu memang unggul. Saya bukan pemilih yang pro ke salah satu calon. Nantinya saya akan menempatkan misi, visi dan program lingkungan sebagai faktor utama dalam menentukan pilihan saya.

Dalam visi, misi, dan program mega prabowo 2009-2014 disebutkan
“Konservasi Ligkungan Berbasis Kearifan Dan Budaya Lokal.
Konservasi lingkungan bukanlah pelengkap belaka dari kebijakan ekonomi berbasis sumber daya alam terbarukan. Mega Prabowo akan mendorong konservasi lingkungan secara sistemik dengan menempatkan masyarakat dan budaya setempat sebagai subjek atau aktor utamanya.”

Dan dalam program utama dijabarkan lebih jauh “Otonomi daerah yang efektif dan potensi desa. Keberhasilan desentralisasi dan otonomi daerah bergantung pada partisipasi masyarakat di daerah, sebab tujuan dari desentralisasi dan otonomi daerah agar masyarakat mampu mengatur potensi wilayahnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kemandirian dalam mengatur sumberdaya lokal atau kearifan lokal yang dimiliki daerah diharapkan akan menumbuhkembangkan kreativitas masyarakat daerah dalam menggali potensi-potensi yang tersedia, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.”

Dari kacamata konservasi lingkungan, kita mesti perlu mempertanyakan apakah benar apa yang di cantumkan cocok nanti dengan implementasinya. Kita mesti juga memonitor apa betul yang tertulis, terucap dan dilaksanakan dalam kesehariannya, sebelum mengambil pilihan akhir dari calon pasangan nomor satu ini.

Apalagi seperti diberitakan oleh banyak media cawapres dari pasangan calon nomor satu ini memiliki usaha perkebunan dan tambang. Aset Prabowo itu tersebar di 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, Prabowo memiliki perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pertambangan batu bara.

Dalam sudut pandang dunia konservasi, kegiatan usaha perkebunan dan pertambangan bisa berdampak negatif kepada lingkungan. Disinilah kita pemilih mesti lebih teliti menetapkan pilihan kita siapa diantara pasangan capres dan cawapres yang akan menjaga lingkungan Indonesia lima tahun kedepan.

Namun dengan keadaan hutan Indonesia yang menyusut tiap harinya, polusi dari transportasi, kerusakan hutan bakau di pinggir pantai, pengrusakan trumbu karang disebabkan bom-bom penjarah ikan, kebakaran hutan sering masih terjadi, pembalakan liar, penggunaan minyak dan batubara menyebabkan penebalan gas rumah kaca. Sehingga menyebabkan pemanasan bumi. Ditambah lagi dengan pengelolaan sampah belum ramah lingkungan, kita perlu misi visi yang jelas dari semua calon capres dan cawapres dalam hal lingkungan.

Misalnya mereka dapat menyatakan akan memoratorium pembalakan hutan, moratorium pertambangan di hutan lindung walaupun bawah tanah. Akan memperjuangkan REDD untuk menjdai protokol menggantikan Kyoto Protokol. Menjadikan penerimaan negara dari perdagangan karbon menjadi pendapatan utama Indonesia. Dengan mengkonservasi hutan dan lautan Indonesia bisa menjadikan negara kaya. Atau mendeklarasikan Indonesia negara konservasi sebagi dicontohkan Kabupaten Malinau di Kaltim sebagai Kabupaten Konservasi. Negara Konservasi bisa kita canangkan dimana membangun ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan pilar utama pembangunan adalah menjaga kelestarian alam. Maukah kita?

Salam Konservasiindonesia
Mohamad Rayan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar